Jokowi Pastikan Prabowo Lanjutkan Program Hilirisasi Pangan

Jokowi Pastikan Prabowo Lanjutkan Program Hilirisasi Pangan

Jokowi Pastikan Prabowo Lanjutkan Program Hilirisasi Pangan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan program hilirisasi di Indonesia, termasuk sektor pangan, pertanian, dan kelautan. Dalam pernyataan terbarunya, Jokowi menyatakan keyakinannya bahwa presiden terpilih periode berikutnya, Prabowo Subianto, akan meneruskan program strategis nasional tersebut sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan.

Jokowi Pastikan Prabowo Lanjutkan Program Hilirisasi Pangan

Jokowi menilai bahwa hilirisasi merupakan langkah penting dalam menambah nilai tambah dari sumber daya alam Indonesia sebelum diekspor ke pasar internasional. Kebijakan ini, kata Jokowi, tak hanya relevan dalam sektor pertambangan seperti nikel dan bauksit, namun juga penting untuk diterapkan dalam bidang pangan dan pertanian guna meningkatkan kesejahteraan petani serta menjaga ketahanan pangan nasional.

Dari Hilirisasi Tambang ke Sektor Pangan dan Kelautan
Selama masa kepemimpinannya, Jokowi telah mempelopori berbagai proyek hilirisasi, termasuk proyek smelter bauksit yang dikerjakan oleh PT Bauksit Alumina Indonesia (BAI). Proyek ini merupakan hasil kerja sama strategis antara PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum), dua BUMN yang bergerak di bidang pertambangan dan pengolahan logam.

Pabrik pengolahan bauksit tersebut dibangun dengan tujuan untuk mengurangi ketergantungan ekspor bahan mentah dan mendorong produksi dalam negeri. Keberadaan smelter ini memungkinkan bauksit yang sebelumnya hanya diekspor sebagai bahan mentah, kini dapat diolah menjadi alumina bahkan sampai ke aluminium yang siap digunakan oleh industri nasional.

Menariknya, Jokowi juga melihat peluang besar dalam menerapkan konsep hilirisasi pada komoditas pangan, seperti padi, jagung, kedelai, dan hasil laut. Ia menyampaikan, bila sumber daya pertanian dikelola dan diolah di dalam negeri, maka nilai ekonomi yang dihasilkan akan jauh lebih besar. Tidak hanya dari segi harga jual, namun juga dari penciptaan lapangan kerja, distribusi hasil panen, dan pemenuhan kebutuhan dalam negeri.

Prabowo dan Visi Keberlanjutan

Jokowi menyampaikan bahwa dirinya telah berdiskusi langsung dengan Prabowo terkait keberlanjutan program hilirisasi ini. Ia merasa yakin bahwa Prabowo memiliki komitmen serupa dan akan melanjutkan apa yang sudah dimulai, bahkan memperluas cakupan ke sektor-sektor yang selama ini belum tersentuh secara maksimal.

“Pak Prabowo sangat paham bahwa hilirisasi bukan hanya soal tambang. Ini soal kedaulatan ekonomi. Pangan, pertanian, kelautan, semuanya perlu diolah agar rakyat merasakan hasilnya secara langsung,” ujar Jokowi dalam sebuah kunjungan ke kawasan industri pengolahan hasil pertanian di Jawa Tengah.

Menurut Jokowi, potensi Indonesia dalam bidang pangan dan kelautan sangat besar, tetapi belum sepenuhnya dimaksimalkan. Ia mencontohkan banyak hasil tangkapan laut yang diekspor dalam bentuk mentah dan kemudian diimpor kembali dalam bentuk olahan dengan harga jauh lebih mahal.

“Sudah saatnya kita bangun pabrik pengalengan ikan di sentra-sentra nelayan, atau pabrik pengolahan beras yang modern di setiap provinsi penghasil padi. Itu baru namanya berdikari di bidang pangan,” tambahnya.

Dampak Ekonomi dan Sosial
Implementasi hilirisasi di sektor pangan dan kelautan diyakini dapat memberikan dampak positif secara langsung terhadap perekonomian masyarakat desa. Selain menambah nilai jual produk, hilirisasi juga memperkuat posisi tawar petani dan nelayan. Mereka tak lagi hanya sebagai pemasok bahan mentah, tetapi menjadi bagian dari rantai industri yang lebih kompleks dan menguntungkan.

Selain itu, kebijakan ini akan membuka peluang besar dalam menciptakan lapangan kerja baru, terutama di daerah-daerah yang selama ini menjadi kantong produksi namun minim fasilitas pengolahan.

Dalam konteks global, Indonesia juga bisa memperkuat posisinya sebagai negara penghasil komoditas strategis yang mampu mengolah hasilnya sendiri. Artinya, hilirisasi juga menjadi strategi untuk memperkuat kemandirian ekonomi nasional dalam jangka panjang.

Penutup
Komitmen Presiden Jokowi terhadap hilirisasi pangan tidak hanya menunjukkan visi strategis jangka panjang, tetapi juga membuka jalan bagi pemerintahan selanjutnya untuk melanjutkan kebijakan yang sudah terbukti membawa manfaat nyata. Dengan dukungan dari Prabowo Subianto yang diyakini akan meneruskan langkah ini, masa depan sektor pangan dan kelautan Indonesia tampaknya akan memasuki babak baru yang lebih mandiri dan produktif.

Author: admin