Keberlanjutan Laut Indonesia: Menggagas Solusi Ancaman “Overfishing”

Indoseafarer Keberlanjutan Laut Indonesia Menggagas Solusi Ancaman “Overfishing”

Indoseafarer.com | WILAYAH kelautan Indonesia bukan sekadar merupakan sumber kekayaan vital bagi kehidupan masyarakat pesisir, tetapi juga memainkan peran penting di dalam penyediaan pangan dan menjaga keberlanjutan ekosistem laut secara global. Keberagaman hayati laut yang kaya di perairan Indonesia sedia kan mata pencaharian, sumber protein, dan keindahan alam yang tak ternilai.

Namun, di balik potensi luar biasa ini, tantangan utama yang dihadapi adalah penangkapan ikan berlebih atau overfishing, yang kini mengancam kelestarian dan keseimbangan ekosistem laut di Nusantara. Overfishing merupakan ancaman betul-betul terhadap keberlanjutan sumber energi ikan di perairan Indonesia. Aktivitas penangkapan ikan yang berlebihan, terutama pakai alat tangkap yang merusak dan teknik penangkapan yang tidak selektif, sanggup memicu rusaknya ekosistem laut yang luas.

Terumbu karang, area hidup bermacam spesies ikan dan organisme laut lainnya, sanggup mengalami degradasi yang signifikan. Ancaman terhadap keberlanjutan ini tidak hanya berdampak terhadap ekosistem lokal, tetapi juga punyai efek yang meluas sampai ke ekosistem laut global. Maka penangkapan ikan berlebih juga sanggup memicu penyusutan stok ikan yang signifikan. Kondisi ini tidak hanya mengancam kelangsungan hidup spesies ikan tertentu, tetapi juga menciptakan ketidakseimbangan ekologis di dalam rantai makanan laut.

Penyediaan pangan dan kontribusi ekonomi

Penangkapan ikan bukan hanya sekadar kegiatan ekonomi, tetapi juga punyai efek vital terhadap penyediaan pangan dan kontribusi ekonomi, terutama bersamaan pertumbuhan populasi yang tetap meningkat. Industri perikanan tidak hanya memberikan pekerjaan kepada ribuan orang, tetapi juga jadi sumber protein hewani yang vital bagi masyarakat. Ketergantungan ini memicu pentingnya menjaga keberlanjutan dan keseimbangan di dalam pengelolaan sumber energi laut. Hal ini berkaitan pula terhadap kontribusi ekonomi yang substansial.

Hingga 10 Desember 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendapatkan capaian Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor berikut sebesar Rp 1,41 triliun, mendekati target optimistis Rp 1,6 triliun sampai akhir tahun. Dengan pencapaian ini, KKP mengekspresikan keyakinan bahwa lewat program transformasi tata kelola sektor kelautan dan perikanan, PNBP sanggup tetap melesat di tahun-tahun mendatang. Maka di dalam memandang tren realisasi PNBP sektor kelautan dan perikanan dari th. ke tahun, berjalan peningkatan signifikan. Dari Rp 267,4 miliar terhadap 2014, sampai meraih Rp 1,87 triliun terhadap 2022, dan capaian pas Rp 1,41 triliun terhadap th. 2024. Pertumbuhan ini mencerminkan kontribusi penting sektor ini terhadap ekonomi nasional. Bersamaan ini pula selayaknya kesuksesan ekonomi sektor perikanan tidak hanya dicermati dari angka PNBP semata. Pengelolaan perikanan yang baik jadi kunci untuk menegaskan bahwa penangkapan ikan memberikan kontribusi positif terhadap keamanan pangan. Dengan ketersediaan ikan yang memadai dan berkelanjutan, sektor perikanan sanggup menolong menangani masalah kelaparan dan malnutrisi di masyarakat. Pentingnya pendekatan terus-menerus dan bertanggung jawab di dalam pengelolaan sumber energi perikanan makin terasa.

Author: admin